Baru saja tadi, aku merasa semakin yakin, jika kita ingin maju (menurut persepsi kita) harus berusaha sendiri. Satu-satunya orang yang bisa kau andalkan adalah dirimu sendiri. jangan terlalu mengandalkan orang lain. Orang tua, saudara, orang terdekat kita, apalagi hanya seorang teman. wah.. memang, dunia ini panggung sandiwara, kata Ahmad Albar memang ada benarnya.
Mau daftar sekolah aja udah saingan. Padahal tidak ada yang dirugikan. Padahal, semua pun untuk daftar harus melalui seleksi dulu, kan? belum tentu juga kita lolos. Memang, kalau ingat film beautiful mind, waktu John Nash bilang, menurut teori ekonomi nya Adam Smith, kita hidup itu bersaing. Kalau salah satu orang dapat, berarti kemungkinan untuk yang lain akan berkurang (kalo ga salah, dia bilang gitu-di film). Sebenarnya, jika kita mau lebih terbuka, lebih berani menghadapi kenyataan, mungkin kita tidak akan terjebak dengan ketakutan-ketakutan, yang diciptakan oleh anggapan kita sendiri. Anggapan bahwa jika orang lain tahu informasi produk yang sama dengan kita, peluang kita mendapatkan produk itu menjadi lebih kecil. katakanlah informasi sekolah atau beasiswa. Justru menurut saya, jika sportif bersaing dengan membuka informasi kepada orang lain, kita semakin tau kualitas kita-bisa atau tidak bersaing dengan orang lain, kualitas sekolah tadi-baik atau tidak, bisa kita dapatkan dari referensi banyak orang.
Ada seorang yang bilang, kalo di pegawai negeri, mah. trus kamu mau maju, kudu ngerenyeud. Maksudnya, harus diam-diam, tapi gerak, tau-tau JADI. Naah.. begitu, kira-kira. jadi, untuk orang-orang yang masih polos, masih "fair" bakalan kesalip, unless, bekerja sangat keras.
Dimaklumi kah?...
No comments:
Post a Comment